Untuk adek ku Mote yang gagal masuk Tentara

Halo Dek,...
Abang masih ingat waktu kau lahir di rumah kita yang sangat sederhana itu, karena memang tanggal lahirmu hanya berbeda satu hari dengan Abang, 28 Desember. Abang menjadi saksi hidup saat kau belajar berjalan dan kadang mendapat tugas untuk menidurkanmu dengan ayunan di pintu kamar Mamak. Abang juga menjadi salah satu penjagamu di rumah waktu itu, karena usia kita berbeda 10 Tahun.

Dulu, waktu kau masih BALITA, setiap hari Jumat kau pasti ingin ikut mamak ke pasar dengan tujuan agar kau bisa minta jajan sepuasnya. Mamak sudah melarang, tetapi kau tetap tidak mau mendengar. Akhirnya Abang yang menarikmu kerumah dan melarangmu ikut Mamak. 
Abang mau kau bisa diatur dan tidak terlalu manja.

 
Brother is a best friend
Foto diambil di Taman Sari Bandung, 2010

Waktu umurmu 7 tahun Abang sudah meninggalkanmu dan merantau ke tempat Uda di Serang. Sejak saat itu kita sangat jarang bertemu atau berkomunikasi, terlebih uang Abang saat itu tidak cukup untuk membayar tarif telfon interlokal di Wartel. Kita bertemu lagi di Minas, rumah kita, setelah Abang lulus kuliah tahun 2006. Cukup lama kan,..?Jadi sangat wajar kalau terkadang ada salah paham diantara kita. Tapi kau tahu kan laki-laki tidak akan  menyatakan I Love You kepada saudara laki-lakinya? andai ada kata untuk menyatakan CINTA selain itu kepadamu Dek...

..................................

Tak terasa waktu berjalan, kadang Abang tidak menyangka kau bertumbuh secepat itu, besar badan mu saja sudah mengalahkan besar badan Abang sekarang. Kalau kita adu Panco, mungkin Abang yang kalah ~walaupun mungkin lebih tepatnya Abang yang mengalah :) ~

Bapak seringkali menyayangkan kenapa kau tidak ambil jurusan IPA saat SMU dulu, dan sesering itu pula Abang yakinkan Bapak bahwa untuk sukses tidak selalu harus jurusan IPA. Dari dulu kau memang bertekad ingin masuk Tentara. Abang salut atas semangatmu untuk mengejar hal itu. Banyak olah raga yang kau ikuti demi menjaga fisikmu tetap baik. Kau juga dengan bangga memamerkan fotomu sama Abang saat terpilih menjadi anggota Paskibra dari SMUN1 Minas.


Mote Paskibra

Abang bangga sekaligus terharu mendengar saat kau jadi mahasiswa undangan di UNRI, karena yang Abang tahu nilai akademikmu tidak terlalu baik, sekali lagi Abang salah menilaimu. Kamu sebetulnya memang BISA.
"aku masuk di Ekonomi Pembangunan, Bang" kata mu dulu. "tapi bagus nggak jurusan itu, Bang?" tanya mu lagi. Abang jawab dengan penuh keyakinan, "Dek, jurusan Ekonomi Pembangunan bagus, silahkan lanjutkan studimu". Abang tau waktu itu hatimu masih ingin masuk Tentara, tapi Abang berusaha meyakinkan dan memberimu semangat untuk menyelesaikan Kuliahmu.

Abang Terkejut...
Tanpa sepengetahuan Abang, kau akhirnya mencoba test masuk tentara di saat kau sudah kuliah di UNRI. kau mengambil pelatihan untuk persiapan test selama beberapa bulan, yang membuat kau tidak masuk kuliah, dan pada akhirnya di-DO dari kampus UNRI. "maaf Bang aku sudah di-DO dari UNRI, di Tentara pun aku tidak masuk, harus gimana aku ini Bang?"

Sejujurnya saat itu Abang ingin marah, sangat marah......,
karena kau tidak terbuka soal pelatihan yang menyebabkan kau di-DO. tapi karena Abang tau kau sedang berada di titik dimana kau merasa TERSESAT dan tidak tahu arah mau kemana, Abang pun menahan emosi Abang dan berbicara dengan bahasa yang lebih tenang. Abang mengerti perasaanmu, mencoba masuk TNI dengan "jalur biasa" memang berat, tapi kau sudah mencoba Dek, Abang bangga dengan usahamu.

.................................. 

Saat ini kau sudah kuliah sambil bekerja, setidaknya itu pilihanmu sekarang, karena orang Mamak Bapak tidak mampu lagi membiayai studimu. Abang juga tidak bisa bantu 100%, karena Abang sudah punya tanggung jawab lain di rumah tangga Abang sendiri. Tetapi Abang pasti bantu kalau kau mendapat kesulitan, baik itu biaya kuliah ataupun hal lain. 
Abang tidak akan meninggalkanmu dibelakang....

Father and His Sons
Rumahorbo par-Minas, 2016
Dek,..
Kau tidak harus menjadi prajurit TNI agar bisa mengabdi pada Negara. Dengan bekerja sungguh-sungguh kau pun ikut mengabdi pada Negara ini. Memang berat menerima kenyataan bahwa kita tidak dapat mencapai cita-cita kita, tapi ingatlah ini bukan akhir dari semua. Tuhan pasti menyiapkan hal yang lain untuk mu Dek. Hal yang jauh lebih baik. Tetapi kita tidak boleh hanya DIAM, kita harus berusaha, bekerja dan terus belajar.  


Sekarang kau mungkin berfikir Abang tidak lagi perhatian, agak sedikit menjauh. Terlebih saat Abang meninggalkanmu di Cikarang, karena Abang ada tawaran perkerjaan di Dumai. Perkataan Abang yang sering cenderung kasar, tidak semanis kata-kata yang Abang ucapkan waktu kau masih duduk dibangku SMU dulu. Tapi itulah cara Abang mendidikmu agar kau bisa lebih mandiri, jangan santai, harus cepat berlari.
Obat manis hanya untuk anak kecil, Dek. Kau sudah Dewasa sekarang.
Abang tidak bisa selalu ada di sampingmu. Tetapi percayalah Dek, KAU AKAN MENJADI VERSI TERBAIKMU kalau kau berdiri di kakimu sendiri.

Jangan kau anggap Abang ini orang hebat, orang pintar, orang yang diatasmu segala-galanya. TIDAK Dek, Abang tidak sekeren itu....
Abang memang pernah beberapa kali Juara kelas dari SD sampai SMU, tapi prestasi Abang kurang baik saat Abang kuliah, terlena dengan kehidupan Bandung. Tapi Abang tidak mau terpuruk lebih lama. Setelah lulus kuliah, Abang berubah dan mulai konsisten membangun masa depan Abang. Dari dulu Abang berusaha mandiri, tidak mau merepotkan orang Mamak Bapak. Bahkan dulu sering tidak makan saat uang bulanan sudah habis, dan menumpang di kosan teman saat pertama kali merantau mencari pekerjaan.


Brother is a best friend
Paul dan Mote, 2016

Abang bukan kelebihan Uang waktu Abang bantu kalian semua secara materi, Kakak mu tau gaji Abang dulu berapa, bahkan gajimu sekarang masih lebih besar. Tetapi karena Abang tetap konsisten di Profesi Abang, Electrical Engineer, Gaji Abang sudah jauh dari cukup sekarang. Selama Abang kerjapun Abang tetap belajar, ikut training, ikut forum dll untuk tetap meng-upgrade diri, mencoba TIDAK MERASA NYAMAN dengan kondisi yang sekarang. Hal inilah yang membuat Abang merasa gerah kalau kau masih malas-malasan, suka nongkrong, begadang tidak jelas dll.
Merantau di tanah orang memang sakit, kejam..!, tapi kita akan dibentuk menjadi pribadi lebih kuat. Abang percaya kau bisa Dek, mulai lah dengan hal kecil, buka hatimu untuk berubah dan menata masa depanmu. Kau penerus Rumahorbo, keluarga kita, Ayo kita buat Bapak dan Mamak Bangga.
Joseph juga akan bangga sama Uda-nya.


Untuk adek ku Mote yang gagal masuk Tentara, Hal besar menantimu di depan..!



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Untuk adek ku Mote yang gagal masuk Tentara"

Post a Comment