Sebuah cerita di 21 Januari 2017
Setiap keluarga pasti memiliki ceritanya masing-masing. Seperti cerita keluarga cemara yang diperankan oleh Abah, Emak, Euis dan Ara. Kisah keluarga yang awalnya merupakan keluarga berada yang kemudian bangkrut dan harus pulang ke desa. Setiap hari dilalui mereka dengan tabah meskipun itu berat. Ada juga kisah haru yang bisa kita lihat dalam film "pursuit of happiness", seorang Ayah yang berjuang demi keluarga kecilnya - dia dan anaknya - dan berakhir bahagia. Kadang saya berfikir cerita-cerita diatas tidak akan menarik dan menjadi inspirasi jika kehidupan mereka baik-baik saja.
Tepat hari ini, 21 Januari 2020 saya dan istri merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-3. Seperti keluarga yang lain kami juga memiliki cerita. Cerita kami berawal saat kami bertemu di Anyer 19 September 2012, dan memutuskan menjalin hubungan 11 Januari 2013. Saat itu saya tidak seganteng saat ini, dan dompet tidak setebal sekarang (tebal tagihan maksudnya, hahaa). Dari masa pacaran saya istri saling terbuka tentang apapun termasuk kondisi finansial masing-masing, bahkan pada akhirnya memutuskan untuk sama-sama menabung untuk masa depan kami berdua. Mungkin sangat sedikit wanita yang mau seperti ini? rela menahan beli ini itu, padahal memiliki gaji sendiri.
Mekar Sari, 6 Juli 2014
Setiap bulan saat gajian kami sudah menggabungkan gaji kami utk keperluan cicilan rumah (kami membeli rumah dengan uang kami berdua), biaya sekolah adik saya, kosan, makan, tabungan nikah dll. Saya beruntung karena saya sadar sangat jarang ada wanita yang mendukung pasangannya dari NOL. Saya merasakan itu, karena istri sudah menemani saya dari mulai gaji masih SEGITU sampai gaji sudah SEGINI. Bahkan selalu menjadi partner yang baik saat menentukan arah karir dan jalan yang mau saya ambil kedepan. Setelah menjalin hubungan 4 tahun, pada tahun ke 5 kami memutuskan untuk menikah.
Saat-saat menjelang pernikahan merupakan pergumulan yang sangat berat
untuk kami berdua, mulai dari kekurangan biaya, perbedaan pendapat diantara kami berdua, konflik dengan keluarga,
dan masalah-masalah lainnya seolah-olah menjadi salah satu menu utama harian kami. Puji Tuhan semua berjalan dengan baik dan kami mengucap syukur kepada Tuhan untuk semua hal yang boleh terjadi dalam hidup kami, didalam tawa dan air mata Dia selalu setia.
Dumai, Hari ulang tahun pernikahan ke-3
Sampai saat ini Tuhan selalu menyertai hidup kami bahkan melengkapinya dengan kehadiran anak kami Joseph. Kami selalu berusaha bisa menjadi berkat untuk orang lain, yaitu mulai dari orang tua dan keluarga. Masih banyak mimpi-mimpi kami yang belum tercapai, biar lah kami yang berencana, tetapi Tuhan yang menentukan. Bagian kami adalah berusaha dengan tekun.
Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa rumah tangga yang kami bangun ini ideal dan sempurna, masih banyak yang harus saya dan istri pelajari dan perbaiki, terutama sebagai pasangan muda yang terkadang cenderung mengedepankan "ego" pribadi, akan tetapi bukan berarti juga kami tidak berhenti berharap, berdoa dan berusaha agar rumah tangga ini tidak hanya berjalan sebagai mana mestinya tapi bertumbuh secara rohani, penuh kasih dan menghormati satu sama lain.
Pada akhirnya saya mau mengatakan "Pasangan yang kaya materi bukanlah segalanya, tetapi yang bertanggung jawab dan selalu setialah yang mestinya kita perjuangkan."
Happy Anniversary My Love Grace Bahagiarni Sirait
0 Response to "Sebuah cerita di 21 Januari 2017"
Post a Comment